This is me....

Sabtu, Januari 30, 2016

daging, cacing dan burung

baiklah, tuan..
aku tidak menyangkal diriku hina..
karena tanah, aku memang hina..
aku tak menjadikan diriku malaikat
karena campuran tanah dan cahaya...

tuan tidak pernah bisa mengetahui kapan semua berakhir..
tidak tahu juga, kapan semua berawal..
akankah tuan menyadari...
kalau kita cuma seonggok daging?

jika tuan meletakkan tangan di atas tanah..
lantas dengarlah cacing-cacing yang akan menggerogoti daging ..
tuan tidak bisa mengelak dari mereka..
begitu juga hamba...

jika tuan menatap langit..
lantas, dengarlah burung mengepakkan sayap mereka
tuan tidak lebih tinggi dari mereka..
sama sekali tidak...

baiklah, tuan...
kita ini hanya segumpal daging...
hanya satu yang bercahaya
hati kita...

Senin, Januari 25, 2016

Heal Me, Doc, season II (Part 7: Aku Mohon.. Batalkan Perjanjian Itu)

Cerita ini cuma iseng saja, fiksi imajinasi... jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Chie masih dirawat di rumah sakit. Memang kondisinya sudah tidak separah beberapa hari lalu yang masih muntah dan tidak mau makan. Hari ini, dia makan dengan semangat karena menjelang siang, dia berjanji akan bertemu dokter Higa dari bagian makanan dan gizi. Dia begitu bersemangat bertemu dengan dokter itu.
Higa menyapanya dengan ramah, diruangan tempat Chie dirawat, langsung duduk di kursi samping tempat tidur Chie. Minho menemaninya, supaya nanti apa yang mereka bicarakan akan mudah dimengerti oleh Chie.
“Kondisi Chie-chan.. kata Suzuki-sensei.. sudah mulai membaik,” senyum Higa padanya.

Minggu, Januari 24, 2016

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 38: I Am Not Bang Thoyib, I’ll Come Back Again..Soon!)

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe. Kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Semua jadi bengong mendengar penuturan Young Sam yang baru datang dari Korea, namun bisa berspekulasi, kalau bisa saja memang Tina lah dalang ini semua. Bak seorang detektif, Young Sam menjelaskan bagaimana caranya menjebak perempuan model itu.
“Menjadi genit dan menurut perkataannya!,” lagi-lagi lelaki itu menjentikkan jarinya.
“apa tidak ada jalan lain?? Kalian berdua sama.. genit,” gerutu Minho, tanpa basa basi. Yang dimaksud jelas untuk kedua pamannya itu. Dia sudah sedih dengan kehilangan Kwon Yun, yang diingatnya lagi, memiliki ide yang sama, sebelum dia dibunuh dengan orang yang sampai detik ini, belum diketahui.
“aku sudah sedih kehilangan Kwon dan kedua staff ku,” kata Minho lagi.

Selasa, Januari 12, 2016

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 13: Jebakan)

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe. Kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Akhirnya, Taeyoung pagi itu bercerita juga pada Han Hye, apa yang dirasakannya tadi malam tentang Minho. Han Hye jadi ikut berfikir.
”semoga Jendral baik-baik saja, Nyonya,” kata Han Hye.
”seberapa dekat keluarga mertuaku dengan Yang Mulia Raja.. sehingga mempercayakan tugas ini padanya?,” tanya Taeyoung pada pembantu Minho yang setia itu.
”Ayah dari Jendral Lee.. adalah salah satu paman dari Yang Mulia Raja,” senyum Han Hye.
”oh..,” balas Taeyoung, singkat. Memang tidak heran, Raja akhirnya lebih memilih Minho berhadapan dengan seorang pejabat Ming jika memungkinkan, dibandingkan dengan Jendral muda lain yang diutus.

Senin, Januari 04, 2016

Gombal part 20

*gombal*
Minho (ngebut), lalu di stop polisi (gw)
Gw:"silahkan tunjukkan sim&stnk,Tuan"
Minho:"kenapa saya di stop? Saya buru buru..harus ke rumah sakit"
Gw:"justru Tuan yang menyakiti hati saya"
Minho (heran):"kenapa?"
Gw:"karena tuan mencuri hatiku..makanya aq stop!"


 *ipk dan hati*
Minho:"kamu tuh ternyata gak pinter amat kuliah ya,Ai..IPK aja cuma segitu"
Gw:"gak penting aku bisa nguasain mata kuliah.. "
Minho:"ya gak gitu juga kali,bebh..kan nguasain matkul penting yg ada hubungan dgn kerjaan"
Gw:"ah percuma IPK tinggi,nguasain matkul,tapi gak bisa nguasain hatimu,mbebh..."

*gombal*
Minho:"eh..coba deh air ini,kayak ada manis-manisnya gitu kan?"
Gw (ngerasain): "enggak tuh..biasa aja"
Minho (penasaran):"eh,masak sih?tadi aku minum gitu loh"
Gw: "jangan gitu deh,mbebh..gak ngerasa banget deh..yang ada manis-manisnya itu cuma kamu doang,mbebh.."

Minggu, Januari 03, 2016

Doctor’s Heart (Part 17: Dia Masa Laluku...)

Lee Minho sebagai Dokter Minho               Gackt sebagai Dokter Kamui

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe. Kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Hari sudah pagi. Sinar matahari sudah mulai naik. Nami menemukan kakaknya, Minho dan Shiori, tidur di ruang tamu sehabis malam mereka terlalu lelah mengerjakan tugasnya. Dia mendiamkan saja mereka, tidak ingin membangunkannya. Namun, Minho mendengar suara sedikit ribut di dapur kecil rumah susunnya. Lantas, dia pun terbangun.
Jeoachim...Oppa.. pasti bekerja tadi malam terlalu lelah,” senyum Nami pada kakaknya itu.
Lalu dia minta ijin, apakah perlu membangunkan teman perempuannya? Nami anak perempuan yang patuh. Dia memilih tidak banyak bicara, walau mungkin dia tahu, boleh jadi, Shiori adalah pacar baru kakaknya itu.
Minho yang sudah keluar dari kamar mandi, tidak mengijinkan adiknya membangunkan Shiori. Setelah dia selesai semuanya, barulah dia lakukan itu.
Dia membangunkan Shiori pelan-pelan sekali. Tadi malam memang melelahkan berpikir keras. Kepalanya saja masih terasa pusing dan terpaksa dia menenggak sebutir obat sakit kepala.

Sabtu, Januari 02, 2016

Doctor’s Heart (Part 16: Apa Mungkin Dia??....)

Lee Minho sebagai Dokter Minho               Gackt sebagai Dokter Kamui

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe. Kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Esoknya, tim Kamui meneruskan lagi kerja mereka. Satu persatu pasien menjalani rawat inap sesuai dengan prosedur dan perjanjian yang telah ditetapkan. Sampai pada hari ke tiga, Kamui mengunjungi salahsatu dari mereka.
“semua prosedur lancar... aku senang..,” senyum Kamui, melihat satu dari beberapa data relawan pasien ini.
Minho dan Shiori menunduk hormat pada Kamui. Hari ketiga memang belum terlihat perkembangan, tetapi dengan penerimaan yang bagus dari mereka dan belum ada keluhan yang menyusul, tentu saja Kamui sudah cukup senang.
“melihat data ini.. aku jadi teringat beberapa tahun lalu di Kenzai,” kata Kamui, senyum. Mereka ngobrol sambil minum teh bersama di ruang pertemuan kecil.
“tentang.. Akimoto-san lagi??,” tanya Minho.
“Ya,” balas Kamui, cepat.
Minho dan Shiori berfikir, Akimoto tidak lagi mengganggu mereka. Namun, Kamui berpikiran beda. Dia tidak ingin kelolosan lagi tentang lelaki picik itu.
“Tidak mungkin rasanya.. jika dia bermain dengan anaknya disini... maksudku.. dengan Chiaki Akimoto,” jawab Shiori mendadak.
Minho diam. Dia pikir, Shiori tidak tahu kalau Chiaki adalah anak Takeo Akimoto. Minho salah terka, karena boleh jadi, di kedepannya, dia malah akan sangat terbantu dengan Shiori soal permasalahan masa lalunya dengan lelaki itu.